Peterhof Bali: mengapa Taman Ujung begitu berbeda dari semua istana Bali?

Taman Ujung terletak di kabupaten Karangasem dan merupakan salah satu objek wisata terpentingnya. Daerah itu adalah taman besar dengan kolam dan bangunan tempat tinggal keluarga kerajaan dulu. Ini adalah salah satu tempat terindah untuk pemotretan dan jalan-jalan. Taman yang luas terbenam dalam tanaman hijau dan aroma. Banyak tanaman yang indah dan tidak biasa tumbuh di sini. Misalnya, kita telah melihat buah delima, sirsak, mangga, dan kiwi tumbuh. Bunga kamboja yang berguguran bertebaran di sepanjang jalan setapak yang tertata rapi. Di sekeliling Taman Ujung terdapat banyak gazebo tempat Anda bisa berpiknik dengan pemandangan yang menakjubkan. 

Sejarah istana

Konstruksi dimulai pada tahun 1901 atas perintah Raja Gusti Bagus Gelantik. Pada saat itu, di lokasi kolam, terdapat sebuah danau, di mana menurut legenda, para penyihir di pulau itu tenggelam. Arsiteknya adalah Van Den Hentz dari Jerman dan Lotho Ang dari Cina. Kerja sama inilah yang memberi istana tampilan yang tidak biasa untuk Bali: tiga budaya bercampur di sini sekaligus: Eropa, Cina, dan Bali. Penampilan luar kompleks ini sangat tidak seperti biasanya di Bali: alih-alih batu hitam biasa, Anda dapat melihat dinding seputih salju dan motif Eropa di sini. Konstruksi selesai pada tahun 1921 dan setengah abad kemudian hancur parah akibat letusan gunung berapi Agung. Rekonstruksi Taman Ujung baru selesai pada awal abad ke-20.

Wilayah Taman Ujung

Kompleks istana terbagi menjadi 3 tingkat:

  • — dunia iblis
  • — dunia orang
  • — dunia para dewa

Di tingkat bawah terdapat banyak patung, air mancur berbentuk bunga teratai dan kolam ikan. Di bagian tengah juga terdapat kolam renang, dan di bagian atas Anda bisa melihat kediaman raja dan rumah tamunya.

Selama pembangunan kompleks, para arsitek mampu menata bangunan sedemikian rupa sehingga masing-masing memiliki pemandangan yang menakjubkan. Tetapi hanya ketika Anda naik ke tingkat atas, Anda akan melihat samudra biru tak berujung dengan latar belakang.

Di tengah taman terdapat ruangan untuk sisa keluarga kerajaan. Anda bisa masuk ke dalamnya dengan berjalan di sepanjang jembatan yang indah. Bangunan itu dirancang sebagai tempat raja Karangasem dapat menerima delegasi asing. Itu mengesankan dengan dekorasinya: pola ukiran yang terampil di atas batu, jendela kaca patri, barang-barang rumah tangga, dan foto anggota keluarga kerajaan. Hadiah dari perwakilan negara Eropa, misalnya furnitur yang diterima raja dari keluarga kerajaan Inggris, juga menjadi bagian dari interior.

Harga dan jadwal kerja

Biaya tiket masuk untuk turis: 75.000 rupee untuk dewasa dan 50.000 rupee untuk anak. Di situs ada parkir berbayar (5.000 rupee) dan warung kecil tempat Anda bisa makan. Taman Ujung buka setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam. Kami merekomendasikan untuk datang lebih awal, saat matahari belum begitu terik, atau sebelum waktu tutup untuk menikmati pemandangan yang menakjubkan dan mengambil foto matahari terbenam.

03.01.2023

Taman Gajah Bali

Dahulu kala, gajah yang sangat cantik dan baik hati hidup di pulau Sumatera, Indonesia. Mereka berjalan di daerah tropis, makan daun lontar dan bambu, mandi...

266

Air Terjun Kanto Lampo

Air terjun Kanto Lampo muncul di Bali di kota Ginyar baru-baru ini. Pada tahun 2015, dasar sungai yang mengalir di dekatnya dihancurkan oleh tanah longsor...

287